Energi Potensial
Sebelumnya kita telah membahas bagaimana sebuah benda dapat dikatakan memiliki energi karena benda itu bergerak yang kita sebut sebagai energi kinetik. Akan tetapi sebuah benda dapat memiliki energi potensial, yaitu energi yang dihasilkan oleh gaya-gaya yang bergantung pada posisi atau konfigurasi sebuah benda relatif terhadap lingkungannya. Berapam jenis energi potensial (Ep) dapat didefinisikan dan masing-masing berhubungan dengan sebuah tipe gaya tertentu.
Sebelumnya kita telah membahas bagaimana sebuah benda dapat dikatakan memiliki energi karena benda itu bergerak yang kita sebut sebagai energi kinetik. Akan tetapi sebuah benda dapat memiliki energi potensial, yaitu energi yang dihasilkan oleh gaya-gaya yang bergantung pada posisi atau konfigurasi sebuah benda relatif terhadap lingkungannya. Berapam jenis energi potensial (Ep) dapat didefinisikan dan masing-masing berhubungan dengan sebuah tipe gaya tertentu.
Pegas pada mainan merupakan contoh benda yang memiliki energi
potensial yang disebut dengan energi potensial pegas (elastis). Pegas mendapatkan energi potensial karena usaha yang
dilakukan padanya (pegas) oleh orang yang memutar kunci mainan. Ketika
pegas dilepaskan, benda itu mengerahkan gaya dan menghasilkan usaha yang
menjadikan mainan dapat bergerak.
Energi Potensial Gravitasi
Contoh energi potensial yang paling umum adalah energi potensial gravitasi.
Sebuah batu bata berat yang diangkat tinggi ke udara memiliki energi
karena posisi relatifnya terhadap bumi. Batu bata yang terangkat itu
memiliki energi untuk melakukan usaha, karena bila dilepaskan benda itu
akan jatuh ke permukaan tanah akibat gaya tarik gravitasi dan dapat
melakukan usaha pada, misalnya sebuah pasak yang akan melesak masuk ke
tanah jika tertimpa (tertumbuk) oleh batu itu.
Marilah kita coba menentukan energi potensial gravitasi sebuah benda di dekat permukaan bumi. Agar sebuah benda bermassa m dapat diangkat vertikal ke atas, gaya ke atas yang sekurang-kurangnya sama dengan beratnya, mg,
harus diberikan pada benda tersebut, misalnya oleh tangan Anda. untuk
mengangkat benda itu tanpa percepatan, orang tersebut harus mengerahkan
“gaya luar” Fluar = mg. Jika benda itu diangkat sejauh perpindahan h, dari posisi ya ke posisi yb dalam gambar (1) (arah ke atas positif), Anda harus melakukan usaha yang sama dengan hasil kali gaya luar yang dikerahkannya, Fluar = mg ke arah atas, dikalikan perpindahan vertikal h, jelasnya,
Wluar = Fluarh cos 00 = mgh = mg(yb – ya) (1)
Gaya gravitasi juga bekerja pada benda ini selama benda bergerak dari ya ke yb dan melakukan usaha pada benda tersebut yang besarnya sama dengan
Wg = Fgh cos θ = mgh cos 1800
= –mgh
= –mg(yb – ya) (2)
Di mana θ = 1800 karena Fg = mg dan ∆r menunjuk ke arah yang saling berlawanan.
Sehingga, untuk mengangkat sebuah benda bermassa m sejauh ketinggian h diperlukan sejumlah usaha yang besarnya sama dengan mgh. Dan setelah berada pada ketinggian h, benda tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan usaha sebesar mgh. Kita dapat menyatakan bahwa usaha yang dilakukan untuk mengangkat benda telah disimpan sebagai energi potensial gravitasi.
Sehingga kita mendefinisikan energi potensial gravitasi pada sebuah benda, akibat gaya gravitasi bumi, sebagai hasilkali berat benda tersebut, mg, dan ketinggian posisinya, y, di atas suatu titik acuan tertentu (misalnya permukaan bumi).
Ep = mgy (3)
Prinsip Usaha-Energi potensial
Semakin tinggi posisi sebuah benda dari permukaan tanah, semakin
besar energi potensial gravitasi yang dimilikinya. Kita menggabungkan
persamaan (1) dengan persamaan (3) untuk mendapatkan:
Wluar = mg(yb – ya)
= Epb – Epa = ∆Ep (4)
Jadi, perubahan energi potensial ketika sebuah benda bergerak dari ketinggian ya ke ketinggian yb adalah sama dengan usaha yang dilakukan gaya luar total untuk memindahkan benda dari posisi a ke posisi b tanpa percepatan.
Secara ekuivalen, kita dapat menuliskan perubahan energi potensial, ∆Ep dalam suku-suku usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi itu sendiri; dimulai dengan persamaan (2), kita mendapatkan
Wg = –mg(yb – ya)
= –(Epb – Epa)
Wg = –∆Ep
Atau Ep = –Wg (5)
Jadi, perubahan energi potensial gravitasi ketika benda bergerak dari posisi a ke posisi b adalah sama dengan nilai negatif usaha yang dilakukan oleh gravitasi itu sendiri.
Energi potensial gravitasi bergantung pada ketinggian vertikal sebuah benda di atas titik acuan tertentu, persamaan (5). Dalam beberapa situasi, Anda mungkin bertanya dari titik manakah Anda harus mengukur ketinggian y.
Energi potensial gravitasi sebuah buku yang diangkat jauh di atas
permukaan sebuah meja, misalnya bergantung kepada apakah kita mengukur y
dari permukaan meja, dari lantai, atau dari suatu titik acuan yang
lain. Bagi ilmu fisika, hal yang dianggap penting dalam berbagai situasi
adalah perubahan energi potensial, ∆Ep, karena besaran inilah yang berhubungan dengan usaha yang dilakukan dan memang hanya ∆Ep yang dapat kita ukur. Maka kita boleh mengukur y
dari sembarang titik acuan yang dianggap mudah, namun kita harus
menetapkan titik acuan ini di awal pengerjaan soal dan harus
menggunakannya secara konsisten di dalam semua perhitungan yang kita
buat. Perubahan energi potensial di antara sembarang dua titik tidak bergantung pada pemilihan titik acuan ini.
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi hanya bergantung pada ketinggian vertikan h atau y
dan tidak bergantung pada lintasan yang dilalui benda, baik lintasan
vertikal murni maupun lintasan berupa bidang miring. Sehingga dari
persamaan (4) dan (5) kita mengetahui bahwa perubahan energi potensial
gravitasi bergantung hanya pada perubahan ketinggian vertikal dan bukan
kepada lintasan yang dilalui benda.
Energi potensial dimiliki oleh sebuah sistem dan bukan dimiliki oleh
sebuah benda saja. Energi potensial diasosiasikan dengan sebuah gaya,
dan sebuah gaya pada suatu benda selalu dikerahkan oleh benda lain. Maka
energi potensial adalah properti suatu sistem sebagai suatu kesatuan.
Untuk sebuah benda yang diletakkan di atas ketinggian h di atas permukaan bumi, perubahan energi potensial gravitasi adalah mgy. Sistem di sini adalah benda bersama bumi dan properti keduanya terlibat: benda m dan bumi g.
Contoh soal 1
Sebuah kereta roller coaster bermassa 1000 kg bergerak dari
titik A pada gambar (2), ke titik B, kemudian ke titik C. (a) Berapakah
energi potensial gravitasi di titik B dan C relatif terhadap titik A?,
(b) Berapakah energi potensial gravitasi di titik A dan B relatif
terhadap titik C?, (c) ketika berpindah dari A ke B, dari B ke C, dan
dari A ke C, berapa perubahan energi potensial gravitasi relatif
terhadap C, dan (d) ketika berpindah dari A ke B, dari B ke C, dan dari A
ke C berapa perubahan energi potensial gravitasi relatif terhadap A?
Jawab:
Kita hendak menentukan energi potensial pada sistem kereta roller coaster– Bumi. Kita menetapkan arah ke atas sebagai arah positif, kemudian menggunakan definisi energi potensial untuk menentukan Ep.
(a) Ketinggian mula-mula dari titik A (yA = 0), yang berarti pada mulanya energi potensial gravitasi nol. Di titik B di mana yB = – 10 m,
EpB = (1000 kg)(9,8 m/s2)(-10 m) = – 98 kJ
Di titik C (yC = -15 m),
EpC = (1000 kg)(9,8 m/s2)(-15 m) = – 150 kJ
(b) Titik C (yC = 0), yang berarti energi potensial di titik C nol. Di titik B di mana yB = +5 m,
EpB = (1000 kg)(9,8 m/s2)(+5 m) = + 49 kJ
Di titik A (yA = +15 m),
EpA = (1000 kg)(9,8 m/s2)(+15 m) = +150 kJ
(c) Ketika berpindah dari A ke B relatif terhadap C, perubahan energi potensialnya adalah
∆EpAB = EpB – EpA = + 49 kJ – (+150 kJ) = –101 kJ (Ep berkurang)
Ketika berpindah dari B ke C relatif terhadap C, perubahan energi potensialnya adalah
∆EpBC = EpC – EpB = 0 – (+49 kJ) = –49 kJ (Ep berkurang)
Ketika berpindah dari A ke C relatif terhadap C, perubahan energi potensialnya adalah
∆EpAC = EpC – EpA = 0 – (+150 kJ) = –150 kJ (Ep berkurang)
(d) Ketika berpindah dari A ke B relatif terhadap A, perubahan energi potensialnya adalah
∆EpAB = EpB – EpA = – 98 kJ – 0 = – 98 kJ (Ep berkurang)
Ketika berpindah dari B ke C relatif terhadap A, perubahan energi potensialnya adalah
∆EpBC = EpC – EpB = –150 kJ – (–98 kJ) = –52 kJ (Ep berkurang)
Ketika berpindah dari A ke C relatif terhadap A, perubahan energi potensialnya adalah
∆EpAC = EpC – EpA = –150 kJ – 0 = –150 kJ (Ep berkurang)
Definisi Energi Potensial Secara Umum
Terdapat bentuk-bentuk energi potensial lainnya di samping gaya
gravitasi. Tiap-tiap bentuk energi potensial ini berhubungan dengan
suatu jenis gaya tertentu, dan dapat didefinisikan dengan cara yang
serupa seperti kita mendefinisikan energi potensial. Secara umum, perubahan
energi potensial yang terkait dengan suatu gaya tertentu adalah sama
dengan nilai negatif dari usaha yang dilakukan oleh gaya itu jika
bendanya (di mana gaya bekerja) bergerak atau berpindah dari titik yang satu ke titik yang lain (seperti gambar (1) untuk gravitasi). Sebaliknya, kita dapat mendefinisikan perubahan
energi potensial sebagai usaha yang dilakukan oleh suatu gaya luar
untuk menggerakan benda tersebut tanpa percepatan di antara dua titik.
Energi potensial sebagai Energi yang Tersimpan
Dalam tiap-tiap contoh energi potensial di atas, pada sebuah buku yang diangkat ke ketinggian y
di atas permukaan tanah dan pada sebuah pegas yang kompresikan atau
diregangkan dapat dipahami bahwa sebuah benda memiliki kapasitas atau
potensi untuk melakukan usaha, meskipun benda itu tidak/belum
melakukannya pada saat itu. Contoh-contoh ini memperlihatkan bahwa
energi dapat disimpan, untuk digunakan dikemudian waktu, dalam bentuk energi potensial (misalkan pada gambar (3) untuk sebuah pegas).
Perhatikan bahwa terdapat sebuah rumusan universal untuk energi kinetik translasi pada sebuah benda, ½ mv2,
namun tidak untuk energi potensial. Bentuk persamaan matematis untuk
energi potensial bergantung pada gaya yang menghasilkan usaha (yang
terkait dengan energi itu).
Post a Comment for "Energi Potensial Gravitasi"
Sobat Fisika! Berikan Komentar di kolom komentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai isi konten...Terimasih untuk kunjunganmu di blog ini, semoga bermanfaat!