Gaya Konservatif dan Non-Konservatif
Usaha yang dilakukan untuk melawan gaya gravitasi untuk memindahkan
sebuah benda dari satu titik ke titik lain tidak bergantung pada
lintasan yang dilalui oleh benda tersebut. Sebagai contoh, dibutuhkan jumlah/besar usaha yang sama (=mgy) untuk mengangkat sebuah benda bermassa m
secara vertikal ke suatu ketinggian tertentu dengan yang dibutuhkan
untuk menaikannya melewati sebuah bidang miring. Gaya-gaya semisal gaya
gravitasi, yang menghasilkan usaha yang tidak bergantung pada lintasan
gerak benda namun hanya pada posisi awal dan akhir benda disebut gaya konservatif (conservative forces). Gaya elastik sebuah pegas juga (atau benda-benda elastis lainnya) yang besarnya F = kx,
merupakan gaya konservatif. Sebuah benda yang mulai bergerak dari satu
titik tertentu dan kemudian kembali ke titik itu lagi akibat kerja suatu
gaya konservatif, tidak menerima usaha apapun (dari gaya tersebut)
karena energi potensial benda tersebut akan sama pada saat mulai dan
mengakhiri gerakan bolak-balik tersebut.
Di lain pihak, gaya gesek (force of friction) adalah sebuah bentuk gaya non-konservatif (noncorservative force)
karena usaha yang dihasilkannya bergantung pada lintasan gerak benda.
sebagai contoh, bila sebuah peti digeser pada permukaan lantai dari satu
tempat ke tempat lainnya, usaha yang dilakukan (pada peti) akan
bergantung pada apakah lintasan yang dilalui peti adalah lurus, atau
melengkung, atau zig-zag. Seperti gambar (1), jika sebuah peti didorong
dari titik 1 ke titik 2 melalui sebuah lintasan berupa busur lingkaran
(melengkung), Anda mengeluarkan usaha yang lebih besar untuk melawan
gesekan dibandingkan jika Anda mendorongnya sepanjang lintasan lurus.
Hal ini karena jarak yang ditempuh oleh peti menjadi lebih panjang, dan
berbeda dengan gaya gravitasi, dan gaya dorong atau gaya tarik, Ftarik
selalu searah dengan arah gerak disetiap titik. Sehingga, usaha yang
dilakukan oleh orang dalam gambar (1) tidak bergantung hanya pada posisi
1 dan titik 2 saja, hal ini juga bergantung pada lintasan yang diambil.
Gaya dari gesekan kinetik, yang juga ditunjukkan dalam gambar (1),
selalu berlawanan dengan gerakan ia juga merupkan gaya non-konservatif.
Gambar (1): Sebuah peti ditarik pada permukaan lantai dari posisi 1 ke posisi 2 melalu dua jalur yang berbeda. |
Karena energi potensial adalah energi yang terkait dengan posisi atau
konfigurasi benda-benda maka energi potensial hanya dapat dipahami
secara masuk akal bila dapat dinyatakan secara unik untuk sebuah
titik/lokasi yang spesifik. Hal ini tidak berlalu untuk gaya-gaya
non-konservatif (misalnya: gaya dorong atau gaya tarik dan gaya gesek) karena usaha yang dihasikan bergantung pada lintasan gerak benda.
Oleh sebab itu, energi potensial hanya dapat didefinsikan untuk gaya-gaya konservatif saja.
Dengan demikian, walaupun energi potensial selalu dikaitkan dengan
suatu gaya, tidak semua gaya dapat menghasilkan energi potensial.
Sebagai contoh, gaya gesek tidak dapat menghasilkan energi potensial.
Perluasan Usaha-Energi
Sekarang kita dapat memperluas prinsip Usaha-Energi untuk meninjau
pula energi potensial. Misalkan beberapa gaya yang bekerja pada sebuah
benda yang dapat menjalani gerak translasi. Dan misalkan bahwa hanya
sebagian saja dari gaya-gaya ini yang merupakan gaya konservatif. Kita
dapat menuliskan usaha total Wtotal sebagai penjumlahan usaha yang dihasilkan oleh gaya konservatif, Wk dan usaha oleh gaya non-konservatif, Wnk:
Wtotal = Wk + Wnk
Maka, dari prinsip usaha energi, Wtotal = ∆Ek kita peroleh:
Wk + Wnk = ∆Ek
Di mana, ∆Ek = Ek2 – Ek1. Kemudian,
Wnk = ∆Ek – Wk
Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dapat dituliskan dalam
suku-suku energi potensial (karena hanya gaya-gaya konservatif yang
dapat menghasilkan energi potensial), yaitu Wk = –∆EP, maka:
Wnk = ∆Ek – (–∆EP)
Wnk = ∆Ek + ∆EP (1)
Sehingga, usaha Wnk yang dilakukan oleh
gaya-gaya non-konservatif yang bekerja pada sebuah benda adalah sama
dengan perubahan total energi kinetik dan potensial.
PENTING!! Bahwa semua gaya yang bekerja pada
benda yang dianalisis harus dimasukkan di dalam persamaan (1), baik
sebagai bagian dari suku energi potensial di sisi kanan persamaan (jika
gayanya konservatif), maupun bagian dari besaran usaha di sisi kiri
persamaan (namun tidak sekaligus di kedua sisi)
Contoh Soal
Contoh Soal
Kereta roller coaster dalah gambar (2) mencapai
ketinggian di titik B 5 m di bukit kedua di mana ia berhenti sesaat.
Kereta ini telah menempuh jarak sepanjang lintasan 400 m. tentukan (a)
energi termal (panas) yang dihasilkan dan (b) nilai gaya gesek rata-rata
(diasumsikan kurang lebih konstan) yang bekerja pada kereta, yang memiliki massa 1000 kg.
Jawab:
(a) Posisi awal kereta di A:
vA = 0, maka EK = 0, hA = 40 m; EPA = (1000 kg)(10 m/s2)(40) = 400 kJ
Posisi kereta di B:
vB = 0 (berhenti sesaat); EKB = 0; hB = 25 m, EPB = (1000 kg)(10 m/s2)(25 m) = 250 kJ
maka dari titik A ke titik B, kereta mengalami:
∆EK = 0 dan ∆EPAàB = 250 kJ – 400 kJ = – 150 kJ
usaha oleh gaya gesek (Wnk) = – f.d (dalam bentuk energi termal), maka dengan menerapkan
Jadi, energi termal yang dihasilkan adalah 150 kJ
(b) gaya gesek rata-rata yang dihasilkan sepanjang 400 m adalah
Jadi, gaya gesek rata-rata yang bekerja kereta sebesar 375 N
Jawab:
(a) Posisi awal kereta di A:
vA = 0, maka EK = 0, hA = 40 m; EPA = (1000 kg)(10 m/s2)(40) = 400 kJ
Posisi kereta di B:
vB = 0 (berhenti sesaat); EKB = 0; hB = 25 m, EPB = (1000 kg)(10 m/s2)(25 m) = 250 kJ
maka dari titik A ke titik B, kereta mengalami:
∆EK = 0 dan ∆EPAàB = 250 kJ – 400 kJ = – 150 kJ
usaha oleh gaya gesek (Wnk) = – f.d (dalam bentuk energi termal), maka dengan menerapkan
Jadi, energi termal yang dihasilkan adalah 150 kJ
(b) gaya gesek rata-rata yang dihasilkan sepanjang 400 m adalah
Jadi, gaya gesek rata-rata yang bekerja kereta sebesar 375 N
Post a Comment for "Gaya Konservatif, Non-konservatif dan Perluasan Usaha-Energi"
Sobat Fisika! Berikan Komentar di kolom komentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai isi konten...Terimasih untuk kunjunganmu di blog ini, semoga bermanfaat!