Pada hukum I Newton kita telah memahami bahwa setiap benda mempunyai
kecendrungan untuk tetap diam atau bergerak lurus beraturan
(mempertahankan posisi atau keadaannya).
Kecendrungan ini dinamakan inersia ukuran yang menyatakan kecendrungan ini dinamakan massa.
Kecendrungan ini dinamakan inersia ukuran yang menyatakan kecendrungan ini dinamakan massa.
Dalam gerak rotasi tiap-tiap benda mempunyai kecendrungan untuk
mempertahankan posisi atau keadaannya. Misalnya rotasi bumi (perputaran
bumi pada sumbunya), dari semenjak bumi diciptakan hingga sekarang bumi
senantiasa berotasi dan tidak pernah berhenti (jika bumi berhenti
berotasi berarti suatu bencana karena tidak ada pertukaran siang dan
malam lagi). Kecendrungan seperti ini dinamakan inersia rotasi. Ukuran untuk menyatakan besarnya kecendrungan ini kita namakan momen inersia.
Berbeda dengan massa benda yang hanya tergantung pada jumlah
kandungan zat di dalam benda tersebut, momen inersia di samping
tergantung pada jumlah kandungan zat (massa benda) juga tergantung pada bagaimana zat-zat atau massa ini terdistribusi. Semakin jauh distribusi massa dari pusat rotasi semakin besar momen inersianya.
Momen inersia, I, suatu partikel atau benda titik terhadap sumbu putarnya di definisikan sebagai perkalian massa partikel, m dengan kuadrat jarak partikel r dari sumbu putar.
Momen inersia dari sistem beberapa partikel dapat dihitung dengan menjumlahkan momen inersia tiap-tiap partikel.
Satuan momen inersia adalah kg.m2.
Contoh soal
Tiga buah massa mA (2 kg), mB (1 kg) dan mC
(1 kg) diletakan pada sebuah segitiga sama kaki dengan ukuran seperti
pada gambar. Hitunglah momen inersia sistem terhadap sumbu putar berikut
ini:
(a) Melalui massa A dan B(b) Melalui titik D tegak lurus bidang xy
Jawab:
(a) Jika sumbu putar melalui A dan B:
Dalam kasus ini massa pada A dan B tidak memberi kontribusi pada momen inersia karena kedua massa ini dilalui sumbu putar. Momen inersia hanya berasal dari massa di titik C. rc = 2 m adalah jarak sumbu putar dengan mc. maka
(b) buktikan sendiri!
Momen Inersia Benda Tegar
Momen inersia benda tegar terhadap suatu sumbu putar didefinisikan sebagai jumlah momen inersia setiap partikel dalam benda itu.
Karena benda tegar mempunyai struktur kontinu (atom-atomnya sangat
berdekatan sehingga dapat dikatakan saling bersambungan) maka rumus
jumlah itu boleh diganti dengan rumus integral.
Dengan dm menyatakan elemen kecil dari benda yang terletak pada jarak r dari sumbu putar. Untuk membutikkan ini kita hitung momen inersia suatu batang yang diputar di pusat massanya.
Gambar sebuah batang pejal panjang L dan massa M yang berputar
melalui titik tengahnya. Jika batang ini di bagi 10 bagian dan
masing-masing bagian panjangnya L/10 dan massanya M/10. Jika kita
namakan ke 10 batang itu dengan 1,2,3, …,10 maka jarak batang-batang ini
ke sumbu putar adalah r1 = r10 = 0,45L; r2 = r9 = 0,35L; r3 = r8 = 0,25L; r4 = r7 = 0,15L; r5 = r6 0,05L. Selanjutnya kita hitung momen inersia ke 10 keping ini yaitu:
Jika dibagi kepng menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi, kita akan memperoleh besarnya I hampir mendekati 1/12 ML2. Hasil ini dapat diperoleh dengan rumus intergral seperti ditunjukkan di bawah ini.
Gambar di samping menggambarkan teknik perhitungan momen inersia
dengan metode integral. Pada gambar kita memilih sembarang elemen dengan
massa dm dan jaraknya r dari sumbu putar. Jika panjang elemen dr maka dengan menggunakan rumus integral kita peroleh:
Jika r = 0 adalah tengah-tengah batang maka batas integral adalah
dari r = -L/2 sampai r = L/2. Sehingga besar momen inersia batang
adalah:
tabel di bawah ini merupakan benbagai bentuk benda dengan momen inersianya jika benda diputar pada sumbu putar seperti pada gambar.Teorema sumbu Sejajar
Dalam fisika, teorema sumbu sejajar atau teorema Huygens-Steiner dapat digunakan untuk menentukan momen inersia sebuah benda tegar
di terhadap sumbu apapun, bila diketahui momen inersia suatu objek
terhadap sumbu yang melalui pusat massa yang sejajar dengan sumbu
pertama, serta jarak tegaklurus antara kedua sumbu tersebut.
Misalkan:Icm melambangkan momen inersia suatu objek terhadap pusat massanya
M adalah massa objek dan d jarak tegaklurus antara kedua sumbu
Maka momen inersia di sekitar sumbu baru z diberikan oleh:
Hitung momen inersia suatu batang yang diputar pada suatu sumbu yang melalui satu titik di ujung batang. Anggap panjang batang L dan massa batang M. (lihat gambar atas)
jawab:
pusat massa batang terletak pada tengah-tengah batang, sehingga jarak pusat massa terhadap sumbu putar d = 1/2L. Karena momen inersia terhadap pusat massa
Maka momen inersia terhadap salah satu ujung batang adalah
Post a Comment for "Momen Inersia"
Sobat Fisika! Berikan Komentar di kolom komentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai isi konten...Terimasih untuk kunjunganmu di blog ini, semoga bermanfaat!